Selasa, 13 Desember 2022

Kisah Inspiratif Camille dan Ronalisa, Angkat Taraf Hidup Komunitas Petani Sitio Tamale

Posted by inspirasi on Desember 13, 2022 with No comments



INSPIRASI - Kisah Camille dan Ronalisa mengangkat taraf hidup Komunitas Petani Sitio Tamale melalui Program eMpowering Youth Across ASEAN: Cohort 2 begitu inspiratif. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan lengkapnya. 

Pusat Peningkatan Mata Pencaharian (The Improvement of Livelihood Center) di All Light Village di komunitas Sitio Tamale di Nueva Ecija, Filipina, adalah bagian dari program eMpowering Youth Across ASEAN (EYAA) Cohort 2. Program ini adalah satu dari sembilan proyek lain yang diimplementasikan oleh ASEAN Foundation dan Maybank Foundation di kawasan ASEAN selama masa pandemi dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup satu juta rumah tangga di ASEAN pada tahun 2025.

Secara khusus, program Cohort 2 ini ditujukan untuk pemberdayaan pemuda di ASEAN. Keberhasilan proyek ini diakui oleh semua kelompok pemuda yang berpartisipasi dalam pembelajaran mengenai budidaya jamur organik sebagai sumber pendapatan alternatif.

Camille Joyce Lisay (24) asal Filipina, dan Ronalisa Santiago (20) mahasiswa dari Nueva Ecija University of Science and Technology, mengambil bagian dalam inisiatif ini. Usia muda bukan penghalang bagi mereka untuk berkontribusi kepada komunitas sekitar.

Keduanya terlibat dalam program ini dengan alasan yang berbeda. Camille memutuskan untuk berpartisipasi dalam program tersebut karena terinspirasi oleh kisah perjuangan hidup masyarakat adat di daerah terpencil dengan keterbatasan dalam mencari sumber mata pencaharian alternatif. Sebaliknya, Ronalisa bergabung karena ingin mencari peluang yang lebih baik melalui keterampilan yang didapatnya dari program ini.

Seperti kebanyakan orang lain di daerah itu, Ronalisa berasal dari keluarga petani berpenghasilan rendah yang tidak memiliki sumber pendapatan yang stabil karena tergantung pada musim tanam. "Jika bukan musim panen, para pria di komunitas kami bekerja di lokasi konstruksi atau bertani di tanah orang lain," ungkap Ronalisa.

Pusat Peningkatan Mata Pencaharian (The Improvement of Livelihood Center) di All Light Village di komunitas Sitio Tamale di Nueva Ecija, Filipina, adalah bagian dari program eMpowering Youth Across ASEAN (EYAA) Cohort 2. Pusat Peningkatan Mata Pencaharian (The Improvement of Livelihood Center) di All Light Village di komunitas Sitio Tamale di Nueva Ecija, Filipina, adalah bagian dari program eMpowering Youth Across ASEAN (EYAA) Cohort 2.

Selain itu, Program eMpowering Youth Across ASEAN (EYAA) Cohort 2 berbeda dengan program lain, karena target penerima manfaatnya berfokus pada para pemuda di desa. Cara-cara bertani tradisional adalah pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Meskipun metode ini masih bisa diterapkan saat ini, namun pembelajaran melalui program yang disukai remaja dapat memberikan manfaat tak ternilai sembari mengajarkan metode pertanian terbaru dari para ahli. Oleh karena itu, Ronalisa tertarik untuk menjadi mahasiswa pertama yang mengikuti program tersebut.

Proyek ini berkisar pada penyediaan pelatihan teknis tentang produksi jamur organik, yang meningkatkan angka tenaga kerja lokal sebesar 30%. Proyek ini juga membantu para pemuda dari masyarakat adat Sitio Tamale untuk membangun keterampilan kewirausahaan mereka.

Selama pelaksanaan proyek ini, Camille, yang saat ini bekerja sebagai Senior Communications Associate di COMCO Asia Tenggara, mendapatkan pengalaman yang amat besar dan mendalam. Dia bertindak sebagai Project Controller di proyek tersebut, dan dia pergi sendiri ke sana karena proyek itu terletak di negara asalnya, Filipina.

Camille mengawasi pelaksanaan proyek, di mana mereka mengajari para pemuda Sitio Tamale cara bertani jamur organik. Ronalisa, sebagai penerima manfaat dari program tersebut, mengakui bahwa proyek tersebut berdampak positif pada penghidupan dirinya dan orang lain di masyarakat.

Program ini telah mempertemukan Ronalisa dengan organisasi yang membantu dia dan anak muda seperti dirinya untuk mempelajari keterampilan baru dan menyediakan sumber daya untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka.

Kedua orang tua Ronalisa adalah petani, dan secara tradisional dia akan belajar mengenai pertanian langsung dari orang tuanya. Tapi sebelum mencapai keberhasilan, ada tantangan yang harus dihadapi oleh keduanya pada saat mereka berpartisipasi.

Sebagai pelaksana proyek, Camille dan rekan-rekannya menghadapi beberapa masalah, seperti koneksi internet yang terputus-putus, kondisi cuaca yang tidak mendukung, dan pembatasan sosial karena COVID-19. Untungnya Camille dan timnya berhasil menemukan solusi untuk masalah tersebut.

Secara khusus, untuk mengatasi masalah koneksi internet yang terputus-putus, para partisipan muda mengangkut penduduk lokal dari dataran tinggi pegunungan Sitio Tamale ke kantor pusat Ako ang Saklay Inc. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan lingkungan yang dapat memaksimalkan pelatihan dan pembelajaran yang diberikan.

Dengan rintangan seperti itu, Camille mendapatkan pengalaman berharga yang membantu mempertajam keterampilan pemecahan masalah. Bagi Ronalisa, ini adalah peluang untuk bertemu dengan banyak orang, saling bertukar pikiran dan memperbanyak teman.

Mengingat latar belakang sosial ekonomi Ronalisa dan pemuda-pemuda lainnya, mempelajari keterampilan dan bagaimana memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan potensial merupakan sebuah tantangan dan keberhasilan jika ia dapat menerapkannya setelah pelatihan.

Secara keseluruhan, perubahan konstan dan manajemen krisis memungkinkan Camille untuk mencapai keterampilan baru yang tidak didapatkannya di kelas. Ronalisa bisa mendapatkan banyak pengalaman di luar cara-cara pendekatan yang lazim dan sedang berproses menjadi pribadi yang tangguh.

Kedua anak muda ini menyoroti pentingnya pendidikan, baik pendidikan vokasional, upskilling, maupun reskilling. Terlepas apakah mereka pelaksana atau penerima manfaat, semua anggota yang menjadi bagian dari program ini telah ikut menjembatani kesenjangan akses pendidikan.

Program EYAA telah menciptakan perubahan hidup ratusan anak muda seperti Ronalisa. Oleh karena itu, ASEAN Foundation dan Maybank Foundation memutuskan untuk melanjutkan komitmen dan dedikasi mereka terhadap pemberdayaan anak-anak muda di seluruh ASEAN dengan mempersiapkan peluncuran Cohort 3 pada akhir tahun ini.

SMK di Madiun Desain Mobil Listrik, Dipakai Penjual Pecel-Reparasi Keliling

Posted by inspirasi on Desember 13, 2022 with No comments



INSPIRASI - SMK Model PGRI 1 Mejayan punya cara sendiri dalam mendorong kegiatan ekonomi di Mejayan, Madiun. Saat pandemi melanda dan berujung pada PHK, SMK ini menginovasikan Mobil Toko Kampung Pesilat (Mokokasi).

"Kami ingin bahwa mobil-mobil ini menjadi sarana usaha para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ketika UMKM-UMKM ini maju, itu layaknya Kampung Pesilat yang siap melawan gempuran ekonomi apa pun," kata Kepala SMK PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam dalam laman Ditjen Vokasi Kemdikbudristek, Sabtu (10/12/2022).

Mokokasi adalah mobil listrik rancangan siswa dan guru SMK Model PGRI 1 Mejayan. Desainnya yang unik senantiasa disempurnakan hingga saat ini.

Menurut Sampun, Mokokasi yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2020 tersebut terus mengalami perbaikan dalam rangka membuat Mokokasi menjadi lebih hemat listrik dan sejumlah keunggulan lainnya yang membuat penggunaannya lebih nyaman.

"Mokokasi ini murni 100 persen karya siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan sebagai wujud nyata project based learning (PBL) siswa SMK dan membantu pemerintah dalam mendukung ekonomi nasional melalui pengabdian masyarakat khususnya pengembangan UMKM," kata Sampun.

Sejak awal, pengembangan Mokokasi memang tidak lepas dari ide untuk membantu para pelaku UMKM. Sementara itu, pilihan mobil listrik tak lain karena keinginan sekolah untuk menyiapkan para siswa yang kompeten serta keinginan pemerintah mewujudkan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

"Bagi kami sinergi antar-SMK dan UMKM itu sangat penting karena bisa meningkatkan pendidikan kejuruan di SMK dan tentu saja untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada generasi muda," ujar Sampun.

Berawal Dari Sepeda Cinta

Rancangan awal Mokokasi diawali dengan gagasan membuat kereta cinta atau sepeda cinta dengan gerakan kayuhan kaki sebagai sumber tenaganya. Ide tersebut kemudian dialihkan ke produk berdaya guna dari sisi profit maupun teknologi, yakni dengan menggunakan tenaga listrik yang dirancang agar bisa dimanfaatkan oleh UMKM.

"Tahun 2020 itulah banyak sekali orang kena PHK. Banyak yang pulang kampung karena kena PHK dan tidak tahu mau kerja apa. Jadi, tercetuslah ide untuk mengembangkan ini. Harapannya, masyarakat bisa membuka usaha, yang jualan makanan juga bisa lebih higienis misalnya," kata Sampun.

Menggandeng PT Industri Kereta Api (PT INKA), para siswa mulai merancang Mokokasi Desain Produk dan proses produksinya murni dilakukan oleh anak-anak SMK PGRI 1 Mejayan. Sementara itu, PT INKA sebagai pendamping berperan dalam memastikan keamanan dan kualitas dari mobil listrik yang dihasilkan.

Dipesan Penjual Pecel hingga Jasa Reparasi

Berbeda dengan konsep-konsep kendaraan listrik umumnya yang fokus sebagai kendaraan penumpang, desain Mokokasi disesuaikan dengan kebutuhan pemesan.

Salah satu pemesan adalah Riska, ia merupakan penjual nasi pecel dan nasi kuning. Mokokasi didesain agar makanan yang dijual lebih higienis karena tertutup.

Ada pula Nur Cahya, Warga Mejayan, yang terkena PHK karena imbas pandemi Covid-19. Kehilangan pekerjaan dan penghasilan membuat Nur Cahya harus memutar otak agar bisa menghidupi keluarga kecilnya.

Berbekal keahlian reparasi, Nur Cahya membuka jasa servis keliling. Tentu dibantu dengan Mokokasi. Dengan Mokokasi, ia berkeliling dari kampung ke kampung menjemput pelanggannya.

"Pakai Mokokasi itu lebih hemat karena pakai listrik. Saya juga bisa jemput bola mendatangi orang-orang yang mau reparasi," kata Nur.

Dikembangkan Menjadi Paket Usaha

Saat ini, Mokokasi dikembangkan menjadi paket-paket usaha yang ditawarkan kepada masyarakat, di antaranya, paket usaha kuliner (Mokokasi Food), paket usaha sembako (Mokokasi Mart), paket usaha bengkel (Mokokasi Jasa Engineering dan Electrical), dan sebagainya.

Peminat Mokokasi juga terus berdatangan. Sampun mengakui bahwa pihak sekolah bahkan sampai kekurangan modal. Para pemesan tidak hanya dari wilayah Madiun dan sekitarnya saja, tetapi juga dari luar Madiun, bahkan hingga luar Jawa.

"Kami tidak menjual mobil listrik karena nanti akan terhambat di aturan. Akan tetapi, kami menjual paket usaha di mana mobil listrik hanya menjadi sarana yang masuk dalam paket usaha yang dipesan oleh konsumennya," kata Sampun.

Kisah Mahasiswa 1950-an yang Diwisuda 71 Tahun Kemudian, Usianya Kini 90

Posted by inspirasi on Desember 13, 2022 with No comments



INSPIRASI - Seorang mahasiswa berusia 90 tahun akan lulus dari Northern Illinois University (NIU). Dia adalah Joyce DeFauw, yang dulunya bernama Joyce Viola Kane.

DeFauw baru lulus setelah 71 tahun lalu mendaftar sebagai mahasiswa. Perempuan tersebut menjadi mahasiswa baru pada 1951 dan dulu berencana menjadi lulusan jurusan Ekonomi Rumah Tangga. Namun, kenapa rencana ini sampai mundur 71 tahun kemudian?

Berhenti Kuliah Setelah Menikah

DeFauw awalnya sudah sempat menjalani perkuliahan selama tiga setengah tahun. Namun, dia memutuskan meninggalkan universitas setelah bertemu sosok yang spesial di gereja bernama Don Freeman Sr. Bercerita kepada CNN Thursday, DeFauw menikah dengan Freeman pada 1955 dan dikaruniai tiga anak. Namun, Freeman kemudian meninggal. DeFauw pun menikah lagi dengan mendiang suami terakhirnya, Roy DeFauw. Mereka memiliki enam anak dan keluarganya pun bertambah dengan 17 cucu dan 24 cicit.

Menyesal Tidak Menyelesaikan Kuliah

Pada 2019 lalu, DeFauw menunjukkan ketertarikannya kembali terhadap pendidikan tinggi yang dulu dia tinggalkan. "Saya kecewa karena tidak menyelesaikan kuliah dan anak-anak mendorong untuk kembali (kuliah)," kata dia, dikutip dari CNN.

DeFauw dulu sempat menjadi guru sekolah Minggu. Menurut salah satu cucunya, Jenna Dooley, neneknya itu selalu menyukai mengajar dan belajar. Saat pihak NIU mendengar tentang keinginan DeFauw untuk kembali, tentunya mereka terkejut. Mahasiswa dari tahun 1950-an itu pun kembali kuliah, tetapi tidak hadir secara offline di kelas.

DeFauw kuliah dari rumah bersama dengan komputer pertamanya. Tentunya, anak-anaknya mengajarinya cara mengoperasikan komputer. Anak tertua DeFauw bahkan membantu ibunya itu untuk menyiapkan komputer, memasang kamera, dan mengajarinya cara mengoperasikan email kampus.

Ambil Satu Kelas per Semester

Saat pandemi COVID-19 berlangsung, menurut Dooley neneknya itu terkadang merasa frustasi karena tidak dapat menerima kunjungan. Meski demikian, si cucu terus mengingatkan DeFauw bahwa ini semua adalah bagian dari proses. "Terkadang saya ingin berhenti, tetapi saya tidak melakukannya," ujar DeFauw. Dia mendapat banyak dukungan dari keluarga, teman, maupun universitasnya sendiri.

Kisah Organisasi Penggerak di NTT, Hadapi Sulitnya Kondisi Geografis

Perempuan berusia 90 tahun ini mengambil satu kelas per semester, tak terkecuali selama musim panas. Sehingga, tiga tahun setelah kembali ke universitas, DeFauw akan memperoleh gelar sarjana General Studies. Bersyukur dengan pencapaian ini, dia mengatakan, "Sungguh menyenangkan bisa menyelesaikan sesuatu yang sudah kita mulai."

Dia pun berpesan untuk orang-orang yang berada di posisi yang mirip dengannya supaya tidak menyerah. "Saya paham, ini bisa saja sulit. Kendati begitu, hidup ini naik-turun," pungkas mahasiswa berusia 90 tahun ini.

Jinan Laetitia, Mahasiswa ITB Peraih AMI Awards 2022

Posted by inspirasi on Desember 13, 2022 with No comments



INSPIRASI - Jinan Laetitia namanya, mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih penghargaan di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards 2022).

Penyanyi solo wanita itu menyabet piala penghargaan kategori Artis Solo Pria/Wanita R&B Kontemporer Terbaik. Berasal dari keluarga yang mayoritas pemusik membuatnya mengenal musik sejak kecil.

Mengutip dari laman resmi kampus ITB, pada Rabu (14/12/2022), Jinan mengungkapkan bahwa kegemarannya dengan musik berawal dari sang ayah yang kerap memutar musik jazz di rumah dan lantunan piano.

"Ayah aku seorang keyboardist dan sering muter lagu jazz jadi sudah terbiasa dengan musik sejak kecil," kata Jinan.

Bermula dari Ukulele Kesayangannya

Ia menceritakan titik awalnya bermusik pada tahun 2019 bermula dari gubahan lagu menggunakan ukulele kesayangannya hingga bermusik di bawah label musik Warner Musik Indonesia.

Lagu ciptaan Jinan mendapat respons baik dari orang sekitar, sehingga semakin memotivasi Jinan untuk mengembangkan karyanya. Hingga kini, ia dikontrak oleh label musik Warner Music Indonesia.

"Awalnya iseng bikin lagu pake ukulele, terus diunggah di Soundcloud dan aku share ke teman-teman. Mereka suka dan nyaranin untuk diunggah ke Spotify," ungkap Jinan.

Lebih lanjut ia menguraikan bahwa dirinya tidak berpatok pada genre musik. Jinan hanya ingin menciptakan lagu yang dirasa memiliki instrumen yang menarik dan enak dinyanyikan.

Hingga akhirnya, ia menjadi nominasi Artis Solo Pria/Wanita R&B Kontemporer di AMI Awards 2022. Dari sinilah Jinan menyadari jenis musik yang ia ciptakan R&B Kontemporer dan menjadikan single dengan tajuk "Vanilla" memenangkan penghargaan tersebut.

Menjadi Mahasiswa Tingkat Akhir Tidak Menghalangi Jinan Berkarya

Meski sibuk sebagai mahasiswa tingkat akhir, hal itu tidak pernah membatasi Jinan dalam berkarya. Ia mengatakan akan kembali meluncurkan single terbarunya yang direncanakan mulai proses syuting di Januari 2023.

Tak sampai disitu, Jinan bahkan mendapati beberapa tawaran pertunjukan. Setelah lulus kuliah, ia ingin fokus untuk menekuni dunia musik dan kajian seni.

Menurut Jinan, dunia kerja tidaklah statis. Apa yang dipelajari hanya jadi basis pikiran, selebihnya kita sendiri yang akan menentukan arah dan tujuan hidup.

"Just do what you love. Jangan terpaku pada apa yang kita pelajari di kuliah aja," pungkas mahasiswa ITB itu.

Kisah Arin Dosen Terbaik Kemdikbud yang Hampir Putus Sekolah

Posted by inspirasi on Desember 13, 2022 with No comments



INSPIRASI - Arin Setyowati dikenal sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sumbangsihnya di bidang akademik tak perlu diragukan lagi.

Arin, panggilan akrabnya, telah menerbitkan puluhan penelitian dan mendapatkan dana hibah dari pemerintah. Tak hanya itu, Arin juga menjadi pengganggas desa cerdas keuangan syariah yang mayoritas masyarakatnya terjerat pinjol dan rentenir di kawasan Tempurejo, Surabaya.

Tak ada yang menyangka, dosen pendamping terbaik dalam hibah PHP2D Kemendikbud 2021 itu sempat hampir putus sekolah di masa mudanya. Ini perjuangan Arin.

Anak Buruh yang Gigih Berjuang

Arin terlahir dari 3 bersaudara dan menjadi perempuan satu-satunya bukan hal yang mudah bagi dirinya. Rupanya saat akan memasuki masuk SMK, Arin hampir putus sekolah karena terkendala biaya.

"Jadi bapak waktu itu kerjanya serabutan, mulai dari supir truk besar, truk kecil dan nyambi jadi tukang becak, sementara ibu jualan krupuk dan rujak di pasar, kadang juga keliling,"ucap Arin dalam laman UM Surabaya, Rabu (14/12/22)

Menurut penuturannya, ia sempat tidak didukung keluarganya saat akan masuk SMK karena terkendala biaya. Kisahnya, untuk makan saja susah, apalagi untuk membayar SPP setiap bulannya. Bahkan Arin memilih SMK agar jika tidak masuk perguruan tinggi, setidaknya ia bisa langsung bekerja,

"Waktu itu, saat saya mendaftar di SMK saya tidak ada uang sama sekali, hanya ada uang untuk bayar angkot, tapi saya tetap yakin datang dan daftar saja. Rupanya Allah menolong lewat perantara kawan saya sehingga saya bisa mendaftar hari itu juga," kenang Arin.

Rupanya perempuan yang memiliki hobi belajar sejak kecil ini, langganan menjadi juara kelas dari SD hingga SMK. Karena kepandaiannya selama SMK, Arin mendapat beasiswa dari sekolah sehingga ia tidak perlu membayar SPP secara penuh.

Dapat Beasiswa untuk Kuliah

Impian Arin ia gantung tinggi. Setelah lulus sekolah SMK, ia bermimpi agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, bahkan ia sempat mendaftar di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Namun keberuntungan belum memihaknya, ditambah ayah dari dosen Prodi Perbankan Syariah itu meninggal di tahun yang sama. Sehingga perlahan ia mengubur mimpinya.

Beberapa bulan setelah ayahnya meninggal, ia mendapatkan tawaran kuliah dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro di UM Surabaya. Melalui beasiswa kader, Arin mengambil tawaran tersebut dan berkuliah di Hukum Keluarga Islam (HKI).

Kerja di Rental Pengetikan hingga jadi Admin

Beasiswa yang ia dapat tak menutupi biaya hidup. Arin pun harus tetap bekerja untuk biaya makan dan kos di Surabaya.

"Waktu itu pagi saya kerja di rental sampai sore. Kemudian sorenya kuliah, malam lebih sering aktivitas organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)," kata Arin.

Kerja di rental ia lakoni sampai 1 tahun. Kemudian pada tahun kedua ia diminta untuk menjadi admin di SD Muhammadiyah 24 Surabaya dan mengajar komputer. Pekerjaan itu ia lakoni hingga Kuliah Kerja Nyata (KKN) karena ia ingin lebih fokus di semester akhir.

Setelah lulus dari UM Surabaya ia tak langsung mendapatkan pekerjaan tetap, ia bekerja sebagai administrasi majalah Matan sembari menyiapkan studi lanjut di UGM.

"Alhamdulillah waktu itu, saya mendaftar beasiswa calon dosen dan langsung diterima jurusan Ilmu Agama dan Lintas Budaya fokusnya pada Ekonomi Islam," kata Arin.

Berkat beasiswa S2 yang ia dapat, Arin bisa menopang biaya sekolah adiknya hingga lulus.

Raih Banyak Penghargaan hingga Dosen Terbaik Versi Kemendikbudristek 2022

Setelah lulus dari UGM, Arin menjadi Dosen di UM Surabaya. Puluhan penelitian telah ia hasilkan dan mendapatkan dana hibah dari pemerintah. Berkat kegigihannya, ia terpilih menjadi Dosen pendamping terbaik dalam hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dalam Abdidaya Kemendikbud tahun 2021.

Arin juga menjadi penerima MOFA Research Fellowship Taiwan. Sebagai Pakar Ekonomi, semua tulisan dan gagasannya mudah ditemui pada media massa online nasional. Kini ibu satu anak tersebut tengah menyelesaikan studi S3 di Universitas Airlangga dengan beasiswa Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) Awardee Dikti dengan jurusan Ilmu Ekonomi Islam.

"Cara balas dendam terbaik adalah memperbaiki diri sendiri dengan berprestasi," pungkas Arin.

Rabu, 30 November 2022

KISAH INSPIRASI BOCAH 11 TAHUN

Posted by inspirasi on November 30, 2022 with No comments



INSPIRASI -  Ebenhaezer Gesit Denandrya atau Eben, 11 tahun, merupakan siswa kelas 5 SD di Jawa Tengah. Saat ini, ia tinggal di Ungaran, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 25 km dari ibukota provinsi Jawa Tengah, Semarang. Eben menyukai bermain petak umpet bersama teman-temannya di sekitar rumahnya yang dikelingi ladang dan sawah yang luas.

Sebelum pandemi, Eben aktif mengikuti berbagai kegiatan di sekolah, seperti Pramuka dan dokter kecil. Eben memanfaatkan waktu luangnya untuk menggambar, ditemani dengan ibu dan kakaknya. Ibu Eben sering mengikutsertakannya dalam lomba menggambar. Selama pandemi ini, lomba menggambar diselenggarakan secara online.  Terkadang Eben menang, tetapi pernah kalah juga. Dalam menang atau kalah, Ibu Eben tak kenal lelah untuk selalu menyemangatinya.

Eben bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek. Ibunya berpesan agar Eben belajar matematika dengan giat jika ingin menjadi arsitek. “Kelak, kalau saya sudah menjadi arsitek, saya ingin membangun rumah yang dihiasi banyak bunga untuk ibu saya, membangun sekolah yang asri dan sejuk untuk anak-anak yang kurang mampu, serta membuat perpustakaan kota,” jelas Eben.

Eben menamakan karyanya 'Ayo Pakai Masker'. Karya ini ia buat dengan tujuan untuk mengingatkan kita semua bahwa memakai masker adalah salah satu upaya efektif untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19.  Eben merasa masih banyak orang yang lalai dalam menggunakan masker.

Eben berharap pandemi ini segera berakhir sehingga ia dapat kembali bersekolah dan bermain bersama teman-temannya lagi. Ia juga berharap agar masyarakat Indonesia bisa sehat dan terhindar dari virus-virus berbahaya lainnya.

Pesan Eben untuk anak-anak di Indonesia adalah tetaplah rajin belajar. “Banyak teman-teman kita yang tidak bisa belajar selama pandemi ini, karena tidak ada sinyal, tidak punya hp atau harus bekerja membantu orang tua. Oleh karena itu, kita harus bersyukur karena masih bisa belajar”.

Jumat, 25 November 2022

KISAH INSPIRATIF TENTANG KELEBIHAN AKAL MANUSIA

Posted by inspirasi on November 25, 2022 with No comments

Salah satu kisah inspiratif yang saya dapatkan dari almarhum Ua (kakak ayah) entah berapa puluh tahun yang lalu dan memberikan hikmah berupa kesadaran akan salah satu potensi yang diberikan Allah kepada kita, yaitu aqal 9nagapoker.

Banyak manusia yang ternyata kurang memanfaatkan aqalnya, padahal ini salah satu pembeda antara manusia dengan binatang.

Kisahnya sederhana, ada unsur humor tetapi syarat dengan hikmah yang mendalam.

akal manusia



Ada seekor kerbau yang setiap pagi dibawa oleh seorang anak penggembala yang masih kecil menuju sawah yang akan dibajak. Jika tidak ada pekerjaan, kerbau itu oleh penggembalanya dibawa ke daerah yang banyak rumputnya. Kemana pun kerbau itu dibawa selalu saja nurut kepada majikannya yang seorang anak kecil.

harimau




Suatu saat, saat si kerbau sedang sendirian, ada seekor harimau menghampiri kerbau itu. Si harimau berkata kepada kerbau,

“Hey kerbau, saya sudah beberapa hari mengamati kamu. Kamu selalu nurut saja dibawa-bawa atau disuruh-suruh oleh majikan kecilmu. Manusia majikanmu itu sangat kecil dibanding kamu, kenapa tidak kamu tubruk saja, pasti dia terpental jauh atau mati. Kamu jadi bebas seperti saya, bebas kemana pun saya mau.”

“Saya takut kepada anak kecil itu”, jawab si kerbau.

“Ha ha ha, dasar bodoh kamu. Masa badan kamu yang besar takut kepada anak kecil?” ejek si harimau sambil menertawakan.

“Kamu juga akan takut jika kamu mengetahui kelebihan manusia.” kata si kerbau menjelaskan.

“Apa sih kelebihan manusia itu, koq bisa membuat kamu takut?” tanya si harimau penasaran idngoal.

Tidak lama kemudian, anak penggembala tersebut datang. Langsung saja si harimau menyapanya.

“Hey anak manusia!! Kata si kerbau kamu mempunyai kelebihan yang membuat dia takut. Apa itu?”

Anak pengembala itu menjawab, “Saya sebagai manusia diberikan kelebihan oleh Pencipta, yaitu berupa akal yang tidak dimiliki oleh makhluq lainnya.”

“Akal itu apa? Boleh saya melihat akal kamu? Jika kamu tidak menunjukkan, saya akan memakan kamu.” tanya harimau sambil mengancam.

“Wah saya tidak bisa memperlihatkannya, karena akal saya tertinggal di rumah”. jawab si pengembala dengan tenangnya.

“Kalau begitu kamu ambil dulu.” kata si harimau dengan nada mendesak.

“Saya bisa saja mengambilnya, tetapi percuma. Kamu akan lari.” Jawab pengembala tidak mau kalah.

“Saya janji, saya tidak akan lari” kata harimau dengan percaya diri.

“Sekarang kamu berkata demikian, setelah melihat saya membawa akal, kamu pasti lari. Bagaimana kalau kamu saya ikat? Supaya kamu tidak lari nanti.” tantang si anak gembala.

“Setuju” jawab harimau.

Kemudian si anak penggembala tersebut mengikat harimau tersebut di sebuah pohon. Bukan saja tidak bisa lari, tetapi sampai tidak bisa bergerak leluasa. Setelah mengikat si anak pun pergi.

Kerbau yang mengamati dari tadi tertawa, melihat nasib harimau.

“Sekarang kamu bisa apa?” tanya si kerbau. Harimau tidak bisa menjawab, dia panik dan ingin melepaskan diri tetapi tidak bisa.

“Itulah akal manusia, he he” kata si kerbau sambil pergi mengikuti majikannya.

Jika si pengembala melawan sang harimau dengan tenaga untuk bertarung, kemungkinan besar akan kalah. Jika si anak kecil itu berkali hanya dengan fisik tanpa menggunakan akal, artinya dia menyamakan dirinya dengan harimau.

Anda punya aqal, maka gunakanlah. Jangan salah, banyak orang yang secara tidak sadar lebih menggunakan emosi dan hawa nafsu daripada aqalnya. Sementara, emosi dan hawan nafsu cendrung pada kesenangan semata, bukan mana yang baik dan benar.

Jika saja, kita lebih banyak menggunakan aqal kita dibandingkan saat ini, kita akan jauh lebih baik. Itu saya yakin. Sayangnya banyak yang masih tidak bisa membedakan mana aqal mana emosi.

Langkah pertama yang perlu Anda mulai lakukan adalah mulai menyadari bahwa ada pengaruh emosi dan hawa nafsu saat Anda sedang merasa berpikir. Ya saya katakan “merasa berpikir” karena banyak yang seperti itu. Dikiranya sudah berpikir, tetapi hanya baru sampai merasa berpikir.

Emosi dan hawa nafsu bukan hanya marah. Ya, marah memang salah satu yang melumpuhkan aqal, tetapi masih ada emosi dan hawa nafsu lainnya. Diantaranya ego, kesombongan, rendah diri, khawatir, takut, dan sebagainya. Itu semua bisa menurunkan kemampuan aqal kita.

Saat Anda memikirkan sesuatu atau mengambil keputusan tertentu, renungkan sampai pikiran paling dalam, apakah pemikiran Anda itu hasil dari logika atau hasil dorongan emosi dan hawa nafsu. Perlu ketenangan dan kejujuran untuk menemukan hal ini.

Tidak, saya bukan sedang berbicara orang lain, tetapi kita, saya dan Anda. Artinya yang perlu Anda nilai itu bukan orang lain tetapi diri sendiri. Dan ini masuk ke langkah kedua, yaitu muhasabah. Lakukan muhasabah atau perhitungan diri sesering mungkin, selain menghitung dosa dan amal, renungkan juga apakah apa yang Anda pikirkan itu hasil dari hawa nafsu atau aqal.

Lakukan 2 hal ini, maka in syaa Allah fungsi aqal akan kembali hidup dan tidak dikalahkan oleh emosi dan hawa nafsu. Karena aqal salah satu kelebihan kita sebagai manusia, jangan sampai kita tidak memanfaatkannya karena terkubur emosi dan hawa nafsu betcepat.